Senin, 16 Mei 2016

PROPOSAL BISNIS FOTO COPY

untuk tugas  Entreneupreneship saya membut proposal Bisnis Foto Copy nah dari pada hilang di telan kuda nil saya simpan disini aja dech siapa tahu ada yang perlu dan kebetulan lihat hahaha. untuk susunan dan tata letak berantakan sory ya.. selamat berpusing ria jika anda melihatnya. :D




Proposal Bisnis Foto CopY
[Keberkahan Segalanya]

IDRUSSALIM




[3 November 2014]

[Mempawah]

[BSI Pontianak]




                                                                     BAB 1
MANAGEMEN USAHA





1. LATAR BELAKANG

Pendidikan saat ini sudah menjadi faktor penting untuk majukan bangsa. Pendidikan juga sudah menyebar kepelosok desa. Berbagai peralatan dan dokumen sangat diperlukan agar pendidikan menjadi maju dan memiliki daya saing. Agar pendidikan yang dicapai bisa berkualitas dan bermutu.

Dalam hal pendidikan banyak membutuhkan alat dan perangkat pendidikan. Misalnya buku, alat tulis, foto kopi dan lain sebagainya.

Daerah kami Desa Pasir memiliki 1 Universitas, 2 Sekolah Menengah Atas, 3 Madrasah Tsanawiyah dan 7 sekolah dasar tingkat SD / MI. Namun sayang sekolah yang ada tidak didukung oleh fasilitas yang memadai seperti mesin foto kopi dan toko perlengkapan alat tulis. Sehingga para siswa dan guru sering mengalami kendala dalam proses belajar dan mengajar.

Untuk memfoto kopi biasanya para siswa harus pergi kepasar dengan jarak tempuh kurang lebih 10 KM. Ataupun jika tidak, mereka harus memfotokopi menggunakan printer komputer yang tentu harganya lebih mahal, tidak ekonomis dan hasilnya tidak memuaskan.

Untuk itulah saya berencara memfasilitasi pendidikan didesa ini. agar pendidikan dapat berjalan lancar dengan menyediakan berbagai keperluan pendidikan dengan mendirikan Toko Alat Tulis Dan Fotokopi STUDIOKITA.







1.2 VISI, MISI DAN MOTO STUDIOKITA

    VISI                  : Menjadi mitra yang baik dan di percaya oleh konsumen.

    MISI                  : Memberikan layanan dengan kualitas terbaik dan terlengkap di bidang nya.

    MOTTO            : BERAJIN yang merupakan singkatan dari :

1.     BERSIH dalam penyajian

2.     RAMAH dalam pelayanan

3.     JUJUR dalam bekerja

4.     INDAH dalam penataan

5.     NYAMAN bagi pengunjung





1.3.   PERENCANAAN



Usaha fotokopi Studiokita merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Saudara Nawawi dan keluarga. Usaha fotokopi Studiokita diperuntukkan bagi semua kalangan. Pelajar, Guru, Mahasiswa dan Masyarakat. Menyediakan alat tulis kantor lengkap dan jasa fotokopi, laminating, jilid dan pengetikan bahkan cetak Undangan.



Usaha kami menggunakan Konsep layanan prima 12 jam. Studiokita berusaha memberikan layanan terbaik bagi pelanggan yaitu dengan jam kerja 12 jam. Hal ini dimaksudkan agar para konsumen tidak kesulitan mencari tempat fotocopy yang buka 12 jam. Selain itu karyawan kami juga akan melayani dengan tanggap, rapi, dan ramah.





1.  3.1.  Perencanaan Awal

Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:



Penataan Tempat Usaha

Prospek usaha fotocopy sangat menjanjikan dan pasar akan terus berkembang. Usaha foto copy di operasikan di Jalan Raden Patih Gumantar Desa Pasir, Mempawah Kalimantan Barat.

Berdasarkan tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola melakukan penataan usaha yang menjadi prioritas utama atas dasar penyesuaian situasi dan kondisi yang nyata.

Penyediaan Sarana dan Prasarana

1.      Penyediaan mesin fotocopy.

2.      Kertas dengan berbagai ukuran dan ketebalan.

3.      Penyediaan tinta mesin fotocopy.

4.      Penyediaan mesin laminating

5.      Penyediaan alat pemotong kertas

6.      Penyediaan etalase.

7.      Penyediaan meja.

8.      Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:

@ Staples besar

@ Staples kecil

@ Cutter

@ Mistar

@ Lakban

9.  Sarana dan prasarana penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Rencana Manajemen Keuangan

Rincian dana yang diperlukan antara lain:

1.     Mesin Fotocopy                                                         = Rp25.000.000,-    

2.     Kertas (F4, A4, & Q)      100 Rim X Rp 29.000,-       = Rp  2.900.000,-   

3.     Tinta mesin fotocopy    3kg X Rp 125.000,-              = Rp     375.000,-  

4.     Etalase                                                                      = Rp  1.500.000,- 

5.     Meja dan Kursi                                                          = Rp     300.000,- 

6.     Alat pemotong kertas                                                = Rp.    300.000,- 

7.     Mesin Laminating                                                      = Rp.   1.000.000,-

8.     Alat-alat untuk menjilid:

l  Staples besar                                                    = Rp      300.000,-

l  Steples sedang                                                 = Rp.     200.000,-

l  Steples kecil                                                     = Rp         27.000,-

l  Staples paling kecil    2 X @Rp 10.000,-          = Rp        20,000,-

l  Cutter                               2 X @ Rp 10.000,-   = Rp       20.000,-

l  Mistar besi                      2 X @Rp 5.000,-       = Rp       10.000,-

9.     Sarana dan prasarana penunjang lainnya                = Rp   2.500.000,-

10.  Modal kerja                                                               = Rp   1.000.000,-

Jumlah keseluruhan                                                       = Rp  35.452.000,-























   Rencana Manajemen Sumber Daya Manusia

a.     Jabatan dan uraian tugas

1.   Pemilik

Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab operasional

2. Karyawan

Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy sekaligus melayani konsumen



b.     Jam Kerja

Toko fotocopy “ STUDIOKITA menggunakan jam kerja hari senin s/d minggu (siang jam 06.00-18.00,)





1.4.   TUJUAN USAHA

a.     Menerapkan konsep wirausaha dalam melakukan usaha bisnis fotocopy.

b.     Usaha jasa fotocopy yang kami buat dapat diterima oleh konsumen khususnya dari orang-orang sekitar yaitu pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya.

c.      Menambah pengalaman dalam membuat rencana bisnis, proses pembuatan, cara memasarkan, dan pengelolaan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan.

d.     Terciptanya usaha yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa, dan juga memberi peluang / kesempatan kerja bagi masyarakat luas serta dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang dunia usaha.



1.5.   MANFAAT

Usaha jasa fotocopy kami ini bermanfaat untuk:

a.     Meringankan dan memperingkas pekerjaan para pelajar, mahasiswa, para pekerja, dan masyarakat sekitar dalam memperbanyak dokumen atau berkas.

b.     Menyediakan berbagai macam ATK yang digunakan para pengguna alat tulis.

c.      Memenuhi kebutuhan dan permintaan para konsumen.

BAB II

STRATEGI PEMASARAN

2.1.  SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING

2.1.1.  Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha foto copy adalah semua segmen pasar (umum).

2.1.2.  Targeting

Yang menjadi target market adalah Pelajar, Pegawai, dan karyawan serta masyarakat pada umumnya

2.1.3.  Positioning

Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai tempat fotocopy yang berkualitas dengan harga yang pas.



    2.2.PENAWARAN

2.2.1.  Perkembangan penawaran saat ini

Perkembangan penawaran disektor usaha foto copy pada saat ini memang umum di lingkungan kampus. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini sudah dibidik secara serius. Oleh karena itu, agar usaha foto copy menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen dengan cara mendiskon harga dengan ketentuan yang berlaku.



2.2.2.  Prospek penawaran di masa yang akan datang

Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha foto copy pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif (lebih banyak produk yang ditawarkan dalam hal ini tidak dimiliki oleh pesaing) maupun lebih kompetitif (dilihat dari kualitas kertas dan hasil copy dan harga dalam hal ini tidak terlalu diperhitungkan dikarenakan para pesaing juga melakukan banting harga) maka karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.



  2.3. PROGRAM PEMASARAN

2.3.1.  Tingkat pelayanan

Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang memuaskan melalui layanan langsung, pemesanan dan tepat waktu pekerjaan .

2.3.2.  Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.



  2.4. PROMOSI

Promosi merupakan objek vital dalam bidang pemasaran, karena dalam promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada konsumen. Tetapi dalam hal pemasaran fotocopy tidak memerlukan promosi berlebihan karena langsung berhubungan dengan konsumen dan mesin fotocopy.





  2.5. STRATEGI PEMASARAN

2.5.1.  Pemasaran Produk

Beberapa cara memasaran produk saya adalah dengan :

a)    Melakukan promosi via people ( teman, saudara dan masyarakat ).

b)  Melakukan promosi via elektronik ( handphone, jejaring sosial di internet seperti BBM, facebook, twitter, dan lain-lain)

c)    Melakukan promosi dengan menggunakan brosur atau flayer-flayer.

2.5.2.  Tingkat Pelayanan

Dalam usaha ini, kami memberikan pelayanan yang memuaskan melalui layanan langsung 12 jam, pegawai yang ramah dan cekatan, serta tepat waktu pekerjaan.

2.5.3.  Penetapan Harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara continue untuk meningkatkan pangsa pasar.





BAB III

PRODUKSI OPERASIONAL

3.1.  PROSES OPERASI USAHA

Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.



3.2.  KEBUTUHAN BAHAN OPERASI

Kebutuhan bahan operasi fotocopy dikelola oleh pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk, dan kegiatan pemasaran.



3.3.  KEGIATAN PERAWATAN MESIN

Mesin fotocopy yang digunakan mempunyai umur ekonomis selama empat tahun. Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan mesin copy, perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.











BAB IV

ANALISIS

4.1.  KELAYAKAN DENGAN ANALISIS SWOT

Bisnis fotocopy sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasi yang cukup strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai. Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai berikut:

  1.   Strength (Kekuatan)

²  Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

²  Memiliki modal yang cukup.

²  Kemampuan dalam tataran konsep dan praktek.

²  Hasil fotocopy yang bagus karena mesin baru dan terawat.

²  Kemampuan melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan kebutuhan dan keinginan yang lain.

²  Memiliki relasi bisnis fotocopy yang banyak.

  2.      Weakness (Kelemahan)

²  Pengelola masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.

²  Jam kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.

²  Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.



  3.      Opportunity (Peluang)

²  Kecenderungan mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.

²  Dekat dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.

²  Mampu mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang banyak.

  4.      Threats (Tantangan)

²  Mengalami kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase perintis.

²  Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.

²  Belum memahami karakter konsumen.



   4.2.  Perkiraan Break Event Point (BEP)

Perkiraan dihitung melalui rata-rata penghasilan bersih perbulan:

Pendapatan Rata-rata:

            90 X 500 X 200                                                         =  Rp 9.000.000,-

Biaya yang dikeluarkan selama satu bulan:

Tinta        : 90 rim X 2500/kg                = Rp    312.500,-

Kertas      : 90 rim X Rp 29.000,-          = Rp 2.610.000,-

Listrik       : Selama 1 bulan                  = Rp    270.000,-

Tenaga Kerja                                        = Rp.   500.000,-

Pengeluaran Lain-lain                          = Rp    500.000,-+

Total pengeluaran                                = (Rp 4.192.500,-)

Laba bersih                                                                    =  Rp 4.807.500,-



BEP = Harga mesin fotocopy (Canon ir 6570 Rp 25.000.000,-)

                                    Laba bersih



BEP =      Rp 25.000.000,-   = 5,20

                       Rp 4.807.500,-



Jadi BEP dapat dilakukan pada 6 bulan bisnis berjalan dengan operasi mesin sebanyak 90 rim/bulan.



BAB V

PENUTUP

5.1.  KESIMPULAN

Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha fotocopy mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha fotocopy pada masa yang akan datang. Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan fotocopy semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kepentingan masyarakat dalam meminimalisasi biaya.



5.2.  SARAN

Dalam menjalankan usaha fotocopy, yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga kualitas hasil fotocopy yang baik, menjaga stabilitas stock kertas serta mencari segmen yang tepat. juga menentukan dalam harga pasar, dan yang tak kalah penting adalah menjaga kualitas pelayanan terhadap konsumen.