Proposal Bisnis Foto CopY
[Keberkahan Segalanya]
IDRUSSALIM
|
MANAGEMEN USAHA
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan
saat ini sudah menjadi faktor penting untuk majukan bangsa. Pendidikan juga
sudah menyebar kepelosok desa. Berbagai peralatan dan dokumen sangat diperlukan
agar pendidikan menjadi maju dan memiliki daya saing. Agar pendidikan yang
dicapai bisa berkualitas dan bermutu.
Dalam hal
pendidikan banyak membutuhkan alat dan perangkat pendidikan. Misalnya buku,
alat tulis, foto kopi dan lain sebagainya.
Daerah kami
Desa Pasir memiliki 1 Universitas, 2 Sekolah Menengah Atas, 3 Madrasah Tsanawiyah
dan 7 sekolah dasar tingkat SD / MI. Namun sayang sekolah yang ada tidak
didukung oleh fasilitas yang memadai seperti mesin foto kopi dan toko
perlengkapan alat tulis. Sehingga para siswa dan guru sering mengalami kendala
dalam proses belajar dan mengajar.
Untuk
memfoto kopi biasanya para siswa harus pergi kepasar dengan jarak tempuh kurang
lebih 10 KM. Ataupun jika tidak, mereka harus memfotokopi menggunakan printer
komputer yang tentu harganya lebih mahal, tidak ekonomis dan hasilnya tidak
memuaskan.
Untuk
itulah saya berencara memfasilitasi pendidikan didesa ini. agar pendidikan
dapat berjalan lancar dengan menyediakan berbagai keperluan pendidikan dengan
mendirikan Toko Alat Tulis Dan Fotokopi STUDIOKITA.
1.2
VISI, MISI DAN MOTO STUDIOKITA
VISI : Menjadi mitra yang baik dan di percaya oleh
konsumen.
MISI : Memberikan layanan dengan kualitas terbaik dan
terlengkap di bidang nya.
MOTTO : BERAJIN yang merupakan singkatan dari :
1. BERSIH dalam penyajian
2. RAMAH dalam pelayanan
3. JUJUR dalam bekerja
4. INDAH dalam penataan
5. NYAMAN bagi pengunjung
1.3. PERENCANAAN
Usaha fotokopi Studiokita merupakan usaha
perseorangan yang didirikan oleh Saudara Nawawi dan keluarga. Usaha fotokopi
Studiokita diperuntukkan bagi semua kalangan. Pelajar, Guru, Mahasiswa dan Masyarakat.
Menyediakan alat tulis kantor lengkap dan jasa fotokopi, laminating, jilid dan
pengetikan bahkan cetak Undangan.
Usaha kami menggunakan Konsep layanan prima 12
jam. Studiokita berusaha memberikan layanan terbaik bagi
pelanggan yaitu dengan jam kerja 12 jam. Hal ini dimaksudkan agar para
konsumen tidak kesulitan mencari tempat fotocopy yang buka 12 jam. Selain itu
karyawan kami juga akan melayani dengan tanggap, rapi, dan ramah.
1. 3.1. Perencanaan Awal
Adapun langkah-langkah yang diambil adalah
sebagai berikut:
Penataan Tempat
Usaha
Prospek usaha
fotocopy sangat menjanjikan dan pasar akan terus berkembang. Usaha foto copy di
operasikan di Jalan Raden Patih Gumantar
Desa Pasir, Mempawah Kalimantan Barat.
Berdasarkan
tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola melakukan penataan usaha yang menjadi prioritas utama atas dasar
penyesuaian situasi dan kondisi yang nyata.
Penyediaan Sarana
dan Prasarana
1. Penyediaan mesin fotocopy.
2. Kertas dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
3. Penyediaan tinta mesin fotocopy.
4. Penyediaan mesin laminating
5. Penyediaan alat pemotong kertas
6. Penyediaan etalase.
7. Penyediaan meja.
8. Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:
@ Staples besar
@ Staples kecil
@ Cutter
@ Mistar
@ Lakban
9. Sarana
dan prasarana penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Rencana Manajemen
Keuangan
Rincian dana yang diperlukan antara lain:
1.
Mesin Fotocopy = Rp25.000.000,-
2.
Kertas (F4, A4,
& Q) 100 Rim X Rp 29.000,- = Rp 2.900.000,-
3.
Tinta mesin
fotocopy 3kg X Rp 125.000,- = Rp 375.000,-
4.
Etalase = Rp 1.500.000,-
5.
Meja dan Kursi = Rp 300.000,-
6.
Alat pemotong
kertas = Rp.
300.000,-
7.
Mesin Laminating = Rp.
1.000.000,-
8.
Alat-alat untuk
menjilid:
l Staples besar = Rp 300.000,-
l Steples sedang = Rp. 200.000,-
l Steples kecil = Rp 27.000,-
l Staples paling kecil 2 X @Rp 10.000,- = Rp
20,000,-
l Cutter 2 X @ Rp 10.000,- =
Rp
20.000,-
l Mistar besi 2 X @Rp 5.000,- =
Rp 10.000,-
9.
Sarana dan
prasarana penunjang lainnya =
Rp 2.500.000,-
10. Modal kerja = Rp
1.000.000,-
Jumlah keseluruhan = Rp 35.452.000,-
Rencana Manajemen Sumber Daya Manusia
a.
Jabatan dan uraian tugas
1.
Pemilik
Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai
penaggung jawab operasional
2. Karyawan
Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin
foto copy sekaligus melayani konsumen
b. Jam Kerja
Toko fotocopy “ STUDIOKITA “ menggunakan jam kerja hari
senin s/d minggu (siang jam 06.00-18.00,)
1.4. TUJUAN USAHA
a. Menerapkan konsep wirausaha dalam melakukan usaha
bisnis fotocopy.
b. Usaha jasa fotocopy yang kami buat dapat diterima
oleh konsumen khususnya dari orang-orang sekitar yaitu pelajar,
mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya.
c. Menambah pengalaman dalam membuat rencana bisnis,
proses pembuatan, cara memasarkan, dan pengelolaan keuntungan yang diperoleh
dari hasil penjualan.
d. Terciptanya usaha yang mendatangkan keuntungan
bagi mahasiswa, dan juga memberi peluang / kesempatan kerja bagi masyarakat
luas serta dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang dunia
usaha.
1.5. MANFAAT
Usaha jasa fotocopy kami ini bermanfaat untuk:
a. Meringankan dan memperingkas pekerjaan para
pelajar, mahasiswa, para pekerja, dan masyarakat sekitar dalam
memperbanyak dokumen atau berkas.
b. Menyediakan berbagai macam ATK yang digunakan
para pengguna alat tulis.
c. Memenuhi kebutuhan dan permintaan para konsumen.
BAB II
STRATEGI PEMASARAN
2.1. SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING
2.1.1. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha foto copy adalah
semua segmen pasar (umum).
2.1.2. Targeting
Yang menjadi target market adalah Pelajar,
Pegawai, dan karyawan serta masyarakat pada umumnya
2.1.3. Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra
perusahaan di benak konsumen sebagai tempat fotocopy yang berkualitas dengan
harga yang pas.
2.2.PENAWARAN
2.2.1. Perkembangan
penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha foto copy
pada saat ini memang umum di lingkungan kampus. Hal tersebut disebabkan karena
sektor usaha ini sudah dibidik secara serius. Oleh karena itu, agar usaha foto
copy menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai
lebih bagi konsumen dengan cara mendiskon harga dengan ketentuan yang berlaku.
2.2.2. Prospek penawaran
di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha
foto copy pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang
memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin
variatif (lebih banyak produk yang ditawarkan dalam hal ini tidak dimiliki oleh
pesaing) maupun lebih kompetitif (dilihat dari kualitas kertas dan hasil copy
dan harga dalam hal ini tidak terlalu diperhitungkan dikarenakan para pesaing
juga melakukan banting harga) maka karena sudah ditunjang dengan perangkat
teknologi informasi yang memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi atau
sebatas bertukar informasi.
2.3. PROGRAM
PEMASARAN
2.3.1. Tingkat pelayanan
Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang
memuaskan melalui layanan langsung, pemesanan dan tepat waktu pekerjaan .
2.3.2. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan
menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari
keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk
meningkatkan pangsa pasar.
2.4. PROMOSI
Promosi merupakan objek vital dalam bidang pemasaran, karena dalam
promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada konsumen. Tetapi dalam hal
pemasaran fotocopy tidak memerlukan promosi berlebihan karena langsung
berhubungan dengan konsumen dan mesin fotocopy.
2.5. STRATEGI PEMASARAN
2.5.1. Pemasaran Produk
Beberapa cara memasaran produk saya adalah dengan
:
a) Melakukan
promosi via people ( teman, saudara dan masyarakat ).
b) Melakukan
promosi via elektronik ( handphone, jejaring sosial di internet seperti BBM,
facebook, twitter, dan lain-lain)
c) Melakukan
promosi dengan menggunakan brosur atau flayer-flayer.
2.5.2. Tingkat Pelayanan
Dalam usaha ini, kami memberikan pelayanan yang
memuaskan melalui layanan langsung 12 jam, pegawai yang ramah dan cekatan,
serta tepat waktu pekerjaan.
2.5.3. Penetapan Harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan
menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari
keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara continue untuk
meningkatkan pangsa pasar.
BAB III
PRODUKSI OPERASIONAL
3.1. PROSES OPERASI
USAHA
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana
persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan
pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
3.2. KEBUTUHAN BAHAN
OPERASI
Kebutuhan bahan operasi fotocopy dikelola oleh pimpinan mengenai
kebutuhan bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk, dan kegiatan
pemasaran.
3.3. KEGIATAN
PERAWATAN MESIN
Mesin fotocopy yang digunakan mempunyai umur ekonomis selama empat
tahun. Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai
dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan mesin copy, perawatan
dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari
mitra kerja kami.
BAB IV
ANALISIS
4.1. KELAYAKAN DENGAN
ANALISIS SWOT
Bisnis fotocopy sekarang ini jika kita melihat
pangsa pasar yang setiap harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy atau jasa
fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan sebab sistem internal yang
dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana sudah bisa
tercukupi secare efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal bisnis ini
juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasi yang cukup
strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total
pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai. Untuk pengambilan
keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Strength
(Kekuatan)
² Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.
²
Memiliki modal
yang cukup.
²
Kemampuan dalam
tataran konsep dan praktek.
²
Hasil fotocopy
yang bagus karena mesin baru dan terawat.
²
Kemampuan
melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan
kebutuhan dan keinginan yang lain.
²
Memiliki relasi
bisnis fotocopy yang banyak.
2. Weakness (Kelemahan)
²
Pengelola masih
berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
²
Jam kerja harus
menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
²
Sulitnya
koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.
3. Opportunity (Peluang)
²
Kecenderungan
mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
²
Dekat dengan
pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
²
Mampu mengerjakan
pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang banyak.
4. Threats (Tantangan)
²
Mengalami
kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase
perintis.
²
Tingginya biaya
operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
²
Belum memahami
karakter konsumen.
4.2. Perkiraan Break
Event Point (BEP)
Perkiraan dihitung melalui rata-rata penghasilan
bersih perbulan:
Pendapatan Rata-rata:
90 X 500 X 200 = Rp 9.000.000,-
Biaya yang dikeluarkan selama satu bulan:
Tinta :
90 rim X 2500/kg = Rp 312.500,-
Kertas :
90 rim X Rp 29.000,- = Rp
2.610.000,-
Listrik :
Selama 1 bulan = Rp 270.000,-
Tenaga Kerja = Rp.
500.000,-
Pengeluaran Lain-lain = Rp 500.000,-+
Total pengeluaran = (Rp 4.192.500,-)
Laba bersih = Rp 4.807.500,-
BEP = Harga mesin fotocopy (Canon ir 6570 Rp
25.000.000,-)
Laba
bersih
BEP = Rp 25.000.000,- = 5,20
Rp 4.807.500,-
Jadi BEP dapat dilakukan pada 6 bulan bisnis
berjalan dengan operasi mesin sebanyak 90 rim/bulan.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata
usaha fotocopy mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk
dijalankan. Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha fotocopy pada masa
yang akan datang. Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan fotocopy
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kepentingan masyarakat dalam
meminimalisasi biaya.
5.2. SARAN
Dalam menjalankan usaha fotocopy, yang perlu
diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga kualitas hasil fotocopy yang
baik, menjaga stabilitas stock kertas serta mencari segmen yang tepat. juga
menentukan dalam harga pasar, dan yang tak kalah penting adalah menjaga
kualitas pelayanan terhadap konsumen.